MAKALAH TENTANG MANUSIA DAN KEINDAHANNYA
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu
pendidikan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Pengaruh
Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dan sengaja dipilih
karena menarik perhatian penulis untuk
dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap
dunia pendidikan.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
sukabumi, 07 januari 2011
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ……………………………………………………………………. i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………… ……………………... 1
- Latar Belakang Masalah…………………………………………………………… 1
- Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 1
- Tujun Masalah…………………………………………………………………....... 1
- Sitematika Penulisan………………………………………………………………. 1
- Metode Penulsan…………………………………………………………………... 2
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 5
BAB
III PENUTUP……………………………………………………………………….. 13
- Kesimpulan………………………………………………………………………… 13
- Saran ………………………………………………………………………………. 13
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………... 14
BAB
III
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A.
KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata
indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainnya. Benda yang
mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia,
rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainnya. Karena itu
Keindahan dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan
siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah identik dengan
kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Ø APAKAH KEINDAHAN ITU ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk
menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak
dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan
bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya
“Garis Besar Estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa inggris keindahan
itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa perancis “beau”, sedang
italia dan spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya
adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan
menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis “bellum”.Dalam
pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang – kadang dicampur adukkan
saja.Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
1. Keindahan dalam arti luas
2. Keindahan dalam arti estetis
murni
3. Keindahan dalam arti
terbatasdalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan
pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang
indah, sedang aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik
juga menyenangkan. Plotinus menulis juga tentang ilmu yang indah dan kebajikan
yang indah. Orang yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah
dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symmetria” untuk keindahan
berdasarkan penglihatan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan harmonia
untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang
seluas - luasnya meliputi:
a)
Keindahan seni
b)
Keindahan alam
c)
Keindahan moral
d)
Keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni
menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan
sehingga hanya menyangkut benda – benda yang dicerapnya dengan penglihatan,
yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
B.
NILAI ESTETIK
Dalam teori umum tentang nilai The
Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu
jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan
sebagainnya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Masalah sekarang ialah : apakah
nilai estetik itu ? dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipakai
sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhagaan (worth) atau kebaikan
(goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan
perumusan tentang value yang lebih terinci sebagai berikut :
“The Believed Capacity Of Any Object
to Satisfy a Human Desire. The quality of any abject which causes it to be on
interest to an individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya ada apa
sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda
yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Menurut
kamus itu selanjutnya nilai adalah semata – mata suatu realita psikologis yang
harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia
dan bukan pada bedanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat
pada sesuatu benda sampai terbukti kebenarannya.
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrument / contributory), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Cntoh :
a)
Puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris,
sajak, irama, itu disebut nilai
ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca
melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai instrinsik.
b)
Tari, tarian Darmawulan – Minak Jinggo suatu tarian yang
halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak – geriknya.
Tarian ini merupakan nilai
ekstrinsik,sedangkan pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah
kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
C.
APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Keindahan itu pada dasarnya adalah
alamiah. Alam ciptaan Tuhan, ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan.
Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis
melukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenarnya, justru tidak indah. Bila
ada pemain drama yang berlebih – lebihan, misalnya marah dengan meluap – luap
padahal masalahanya kecil, atau karena kehilangan sesuatru yang tidak berharga
kemudian menangis meraung – raung, itu berarti tidak indah.
Pengungkapan keindahan dalam karya
seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi
itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia,
mengenai kemorosotan moral, mengenai perubahan nilai – nilai dalam masyarakat,
mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya.Tujuannya tentu saja dilihat
dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia
secara kodrati. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan / motivasi dan
tujuan seniman menciptakan keindahan.
1. Tata Nilai Yang Telah Usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat
istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan
sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai – nilai kemanusiaan
misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari derajat laki –
laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan
masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah.
2. Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan
nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemorosotan moral dapat
diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi
kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan
ketentuan – ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu
dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu indah.
3. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan
melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian – kejadian
alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya
dapat meniru saja keindahaan ciptaan Tuhan itu sendiri. Seindah – indah tiruan
terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahaan ciptaan Tuhan itu
sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo
da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa
sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan
tidak membosankan.
D.
KESERASIAN
Keserasian
berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar,
dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran, dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang
berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Atau
disesuaikan dengan kulitnya. Apabila cara memadu itu kurang cocok, maka akan
merusak pemandangan. Sebaliknya, bila serasi benar akan membuat orang puas
karenannya. Atau orang yang berkulit hitam kurang pantas bila memakau baju
warna hijau, karena warna itu justru menggelapkan kulitnya.
Pertentangan
menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia musik, pada hakekatnya irama yang
mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, dan
keras lembut. Karena itu dalam keindahaan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan
bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/ pokok tertentu yang
terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan
(entity). Keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetry), keseimbangan
(balance), dan keterbalikan (contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu
dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari dalam hal
keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan
dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata – kata.